Online Networking untuk Karier Impian
Tips Jitu Online Networking
Platform Membangun Online Networking
Contoh Kalimat Memulai Online Networking
Jika dilakukan dengan baik dan benar, online networking dapat membuka banyak pintu menuju pekerjaan impianmu.
Networking mungkin terdengar sederhana, namun ternyata ada proses yang kompleks dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukannya.
Sejak pandemi COVID-19, networking semakin lumrah dilakukan secara on line. Artikel ini akan membahas serba-serbi online networking yang perlu kamu ketahui!
Online Networking untuk Karier Impian
Tahukah kamu? CNBC menyatakan bahwa 70% lowongan kerja tidak dipublikasikan ke job portal dan eighty% lowongan kerja terisi melalui koneksi private maupun profesional.
Inilah salah satu alasan mengapa networking penting bagi pencari kerja. Ternyata, “orang dalam” tidak selamanya salah, lho!
Networking akan menghasilkan “orang dalam” yang dapat membantumu mendapatkan pekerjaan dan membuka pintu peluang di masa depan.
Konteks “orang dalam” ini merujuk pada hubungan yang dibangun dengan profesional maupun personal.
Namun, tentu saja kamu juga harus mengembangkan kualitas dirimu. Jadi, ketika seseorang membuka peluang kerja, selain mereka memiliki rasa percaya, mereka juga lebih yakin karena kamu adalah seseorang yang berkualitas.
Agar lebih mudah dipahami, coba bayangkan kamu membutuhkan bantuan seseorang untuk mengerjakan sebuah venture.
Kemudian, salah satu teman yang kamu percaya menawarkan kenalannya karena dianggap memenuhi kualifikasi.
Kamu tentu akan mempertimbangkan orang tersebut untuk ikut dalam assignment-mu. Ternyata, “orang dalam” tidak selamanya berkonotasi buruk, kan?
Kini, networking pun dapat dilakukan secara on-line. Kamu tidak harus pernah bertemu secara langsung untuk membangun hubungan profesional.
Meskipun begitu, melakukan on line networking punya strategi khusus agar tidak memberikan kesan “datang karena ada maunya”.
Tips Jitu Online Networking
Networking biasanya terjadi karena kamu pernah bertemu seseorang dan saling bertukar pemikiran.
Bahkan, ikut nongkrong juga dapat membuahkan networking yang membuka peluang profesional.
Networking lalu menjadi sedikit berbeda ketika harus dilakukan secara on line. Simak hints dari Glints berikut ini!
1. Poles media sosialmu
Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah “hati-hati dengan jejak digital”.
Benar bahwa semua hal yang kamu lakukan di internet akan selalu ada di internet. Maka, penting untuk memoles media sosialmu.
Ingat, first affect akan menentukan proses networking ke depannya.
Kamu tidak perlu menjadi orang lain. Cukup hindari mengunggah hal yang ekstrim dan kontroversial.
Forbes menjelaskan kamu dapat menggunakan foto profil terbaru atau membersihkan konten-konten yang tidak ingin dilihat oleh orang lain seperti rekruter atau network-mu.
Kamu juga bisa menyesuaikan diri dengan karakteristik setiap media sosial. Misalnya, profil di LinkedIn akan cenderung lebih profesional sedangkan di Instagram cenderung lebih private.
Untuk melihat bagaimana kehadiranmu di internet, kamu bisa search nama lengkapmu di Google dan lihat apakah ada yang mencurigakan atau terlupakan.
2. Personalisasi pesan
Jangan sama ratakan satu orang dan orang lainnya. Hindari mengirimkan satu pesan yang sama kepada semua orang.
Semakin umum pesan yang kamu kirim, semakin besar kemungkinan orang yang kamu hubungi menganggap pesan tersebut adalah unsolicited mail dan mengabaikannya.
Jadi, sebelum menghubungi orang tersebut, pastikan kamu telah memahami profil mereka.
Hal-hal yang bisa kamu lihat apakah kamu dan orang tersebut memiliki ketertarikan yang sama, seperti pendidikan, bidang profesional, atau hobi.
Setelah itu, pastikan bahwa kamu menyebutkan alasan mengapa kamu menghubungi orang tersebut dan mengapa kamu memilihnya.
3. Aktif berinteraksi
Kamu pasti tidak ingin terlihat “datang karena ada maunya” saja, kan?
Sama seperti bermedia sosial pada umumnya, aktiflah berinteraksi seperti melalui komentar atau memberikan likes.
Ingat bahwa networking bukan untuk jangka pendek. Networking yang berkualitas adalah yang bisa dipertahankan dalam jangka panjang.
4. Tunjukkan kualitas
Bayangkan seseorang yang belum pernah kamu kenal sebelumnya menghubungi kamu dan meminta untuk saling terkoneksi.
Pasti kamu akan mengecek profil dan menilai berdasarkan isinya. Tidak mengunggah apa pun akan menimbulkan kecurigaan dan keraguan.
Namun, mengunggah terlalu banyak juga akan terkesan spamming dan mengganggu.
Jadi, fokuslah pada unggahan yang berkualitas dan sesuai pada tempatnya.
5. Bergabung dalam grup
Saat ini, ada banyak sekali grup yang berfokus pada satu hal tertentu. Jangan remehkan grup tersebut karena kamu dapat memulai networking dari sana.
Pilihlah grup yang membuatmu tertarik. Grup yang kamu pilih tentu saja akan berisikan dengan orang-orang yang juga tertarik pada hal tersebut.
Jadi, selain bisa mendapatkan ilmu dan insight yang beragam, kamu juga dapat berkenalan dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama.
6. Perhatikan etika mengirim pesan
Ketika berkomunikasi melalui pesan instan atau media sosial, kadang-kadang etika mengirim pesan sering dilupakan.
Padahal, sopan santun juga harus dijunjung tinggi saat menghubungi orang melalui net baik chat atau electronic mail.
Mulailah dengan memperkenalkan diri lalu gunakan bahasa yang sopan. Setelah itu, ikuti cara berkomunikasinya—apakah orang tersebut cenderung santai atau tetap menggunakan bahasa formal.
7. Lakukan warm name
Dilansir dari Science of People, heat name adalah menghubungi kembali orang yang sudah kamu kenal dan mereka pun mengenalmu.
Mungkin orang tersebut sesuai dengan kebutuhanmu namun kamu sudah lama tidak menghubunginya.
Kamu dapat melakukan warm call dengan sesederhana menanyakan kabar dan memberi tahu alasanmu menghubungi mereka atau sekadar meminta saran akan sesuatu.
Platform Membangun Online Networking
Berbicara mengenai online networking, media sosial adalah platform paling tepat dan mudah untuk digunakan.
Fitur pengiriman pesan serta menyusun profil yang menarik akan membantu proses online networking.
Great Business Schools menyebutkan beberapa platform umum untuk memulainya adalah LinkedIn, Instagram, dan Twitter.
1. LinkedIn
LinkedIn menjadi media sosial yang mengedepankan profesionalitas. Rekruter dan kandidat dapat saling terkoneksi melalui media sosial ini.
Membangun non-public branding yang tepat di LinkedIn akan membawa kamu ke on-line networking yang sukses.
Beberapa pointers yang bisa kamu gunakan sebagai strategi personal branding di LinkedIn:
Lengkapi profil dan gunakan kata kunci yang mewakilkan industri yang kamu minati
Temukan orang-orang untuk berkoneksi secara manual atau melalui grup yang ada
Unggah konten berkualitas secara konsisten untuk mendatangkan engagement
2. Instagram
Instagram identik dengan aplikasi yang mengunggah foto serta video. Biasanya, media sosial ini cocok jika kamu bergelut di bidang konten.
Namun, apabila tidak, kamu juga dapat tetap membangun networking melalui aplikasi ini selama orang tersebut membuka akunnya secara umum.
Biasanya, kamu dapat memulai dengan mengirimkan pesan melalui DM.
Three. Twitter
Terakhir, Twitter disebut ideal untuk terkoneksi secara instan. Fiturnya yang memungkinkan kamu mengirimkan cuitan dan mendapatkan respon dengan cepat dapat mendatangkan networking baru.
Biasanya, fitur yang sering digunakan adalah thread. Kamu dapat mendiskusikan berbagai macam topik dan mendapatkan respon dari orang banyak.
Sebaliknya, kamu dapat ikut berdiskusi pada thread seseorang dan ke depannya dapat menjalin koneksi satu sama lain.
Nah, itulah pembahasan Glints mengenai on line networking. Semoga artikel ini membantu kamu mendapatkan koneksi yang bermanfaat untuk perjalanan kariermu, ya!
Selain artikel ini, ada banyak hints networking lain yang bisa kamu baca di Glints Blog. Beragam infonya bisa membantumu membangun jejaring profesional yang bermanfaat untuk karier.